Klien resume 1
Nama Mahasiswa : Uci Ramadhani Tanggal :
21 Juli 2008
NPM : 0711464809 Ruangan : IGD
Nama klien : An.R
Umur : 1
tahun
Diagnosa medis : Obs. Febris
Pengkajian ABCD
Airway
Jalan napas paten
Breathing
Pernapasan spontan, frekuensi
42 x/m, irama teratur, tidak menggunakan otot pernapasan.
Circulation
Cyanosis dan diaporesis tidak
ada, mukosa bibir kering, akral dingin, suhu 38,60C, turgor elastis,
nadi cepat dan kuat, frekuensi 120x/m, CRT < 3 detik. Klien tampak pucat,
konjunctiva tidak anemis.
Disability and drug
Anak R tampak lemah, demam
sudah 3 hari, muntah setiap makan, BAB
> 4 kali Sebelumnya klien sudah diberi paracetamol sirup tetapi demamnya
tidak berkurang,
klien gelisah dan menangis
terus.
Diagnosa keperawatan
Analisa data
1. -Data
subjektif
Ibu klien mengatakan klien sudah
demam 3 hari, demam hilang timbul, BAB mencret > 3 kali, klien gelisah dan
menangis terus.
-Data
Objektif
Klien tampak rewel dan gelisah, akral
dingin, suhu 38,60C, mukosa bibir kering, nadi dan pernapasan cepat.
Diagnosa
keperawatan : Hipertermi
b/d proses inflammasi
2. -Data subjektif
Ibu klien mengatakan badan klien lemah
sekali, muntah setiap minum dan makan, BAB >2 kali
-Data objektif
Klien tampak lemah, muntah setiap makan
dan minum, mukosa bibir kering, turgor elastis, klien tampak pucat
Diagnosa
keperawatan : Risiko
kekurangan volume cairan b/d intake cairan
yang kurang/ tidak adekuat
Implementasi dan evaluasi
Tanggal
|
No dx
|
Implementasi
|
Evaluasi
|
21/7/08
Jam 10.15 WIB
|
1
2
|
1.Memberikan
kompres air biasa kepada klien.
2.Membuka
pakaian klien dan memakaikan klien pakaian yang tipis dan menyerap keringat
3.Memasang
infus klien yaitu cairan RL 20 gtt/m.
4.Menganjurkan
ibu klien memberikan klien banyak minum 6-8 gelas sehari.
5.Memonitor
suhu secara ketat untuk melihat adanya perubahan suhu yang ekstrem
1.Memasang
infus klien yaitu cairan RL 20 gtt/m
2.Memberikan klien minum air putih : habis ± 200 cc
3.Memperhatikan
kelancaran tetesan infus : infus RL berjalan lancar
4.Mengobservasi
intake dan output cairan klien : output cairan ± 250 cc (BAK) , intake ± 400cc
(minum dan Infus)
5.Mengkaji
tanda dan gejala terjadinya dehidrasi seperti melihat mukosa bibir, turgor
kulit dan TTV.
|
Jam 12.20 WIB
Subjektif
-Ibu klien mengatakan panas anaknya berkurang dan anaknya sudah mulai
tenang
Objektif
-Klien sudah diberi kompres air biasa
-Klien mengenakan pakaian yang tipis dan menyerap keringat
-Infus RL berjalan lancar
-Klien mau minum sedikit-sedikit
-Suhu terakhir klien 37,60C
Analisa
Masalah hipertermi teratasi sementara, klien diperbolehkan pulang oleh
dokter yang merawat, bila infus habis.
Planning
Ibu klien dianjurkan memberi obat yang diberikan, memberi kompres, dan
segera kembali keRumah sakit bila demamnya tidak berkurang dan awasi
terjadinya kejang.
Subjektif
-Ibu klien mengatakan klien hanya sedikit minum, muntah tidak ada lagi,
BAB 1 kali, encer dan berbuih.
Objektif
-Infus terpasang cairan RL 20 gtt/m berjalan lancar
-Klien mau meminum air yang diberikan (± 200 cc)
-Muntah tidak ada lagi
-Mukosa bibir kering, turgor elastis, k/u klien lemah, BAB 1 kali
Analisa
Masalah risiko kekurangan volume cairan tidak terjadi/dapat dicegah untuk
sementara. Klien diperbolehkan pulang
Planning
Tindakan dihentikan, ibu klien disarankan agar tetap memenuhi intake
cairan klien dan segera kembali ke Rumah Sakit bila demam, BAB dan muntah berterusan
dan kondisi klien makin lemah.
|
Evaluasi diagnostik
Pemeriksaan
|
Hasil
|
Nilai normal
|
Analisa
|
HB
Leucocit
Trombocyt
Hematokrit
|
11,6 gr%
11.000/mm3
225000/mm3
36%
|
10-15 gr%
5000-10.000/mm3
150.000-450.000
29-40%
|
Normal
Normal
Normal
Normal
|
Dari hasil diatas dapat disimpulkan bahwa hasil pemeriksaan darah klien
dalam batas normal.
LAPORAN ANALISA SINTESA
TINDAKAN
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
Klien resume 2
Nama Mahasiswa : Uci Ramadhani Tanggal :
22 Juli 2008
NPM : 0711464809 Ruangan : IGD
Nama psien : Tn. J
Umur : 45 tahun
Diagnosa medis : Vulnus
amputatum digiti II dextra
Pengkajian ABCD
Airway
Jalan napas paten
Breathing
Pernapasan spontan, frekuensi
20 x/m, irama teratur, tidak menggunakan otot pernapasan.
Circulation
Cyanosis dan diaporesis tidak
ada, mukosa lembab, akral hangat, suhu 36,40C, turgor elastis, nadi
teraba jelas, frekuensi 76x/m, CRT < 3 detik. Klien tampak pucat,
konjunctiva tidak anemis. Tekanan darah 150/90 mmHg.
Disability and drug
Kondisi klien baik, tingkat kesadaran
compos mentis, jari telunjuk tangan kanan klien harus diamputasi karena putus
terkena mesin diesel, klien berbaring ditempat tidur. Sebelumnya klien tidak
ada menggunakan obat-obatan.
Diagnosa keperawatan
Analisa data
1.-Data
subjektif
Klien mengatakan
dia sangat mencemaskan kondisinya saat ini dan berharap kalau bisa jari telunjuknya tidak diamputasi
-Data Objektif
Klien tampak cemas, gelisah dan selalu
menanyakan kondisi luka tangannya, serta jarinya yang putus
Diagnosa
keperawatan : Cemas b/d
tindakan invasif yang dilakukan
2. -Data
subjektif
Klien
mengatakan area luka terasa nyeri sekali
-Data objektif
Klien tampak meringis kesakitan, sedikit
gelisah dan selalu memegang area yang sakit.
Diagnosa
keperawatan : Nyeri b/d terputusnya kontinuitas tulang dan jaringan.
3.-Data subjektif :
--
-Data objektif
Jari telunjuk tangan kanan terpaksa harus
diamputasi karena putus terkena mesin diesel. Jumlah jahitan dalam 2 buah dan luar 5 buah.
Kondisi luka bersih.
Diagnosa keperawatan : Risiko infeksi b/d
tindakan invasif yang dilakukan.
Implementasi dan evaluasi
Tanggal
|
No dx
|
Implementasi
|
Evaluasi
|
22/7/08
Jam 10.15 WIB
|
1
2
3
|
1.Menjelaskan pada klien secara sederhana tentang tindakan amputasi yang
akan dilakukan : jari telunjuk klien sudah hancur sehingga tidak bisa
disambung lagi
2.Membantu pelaksanaan tindakan
amputasi pada jari telunjuk kanan klien
3.Menganjurkan klien menanyakan bila ada hal yang ingin diketahuinya.
4.Mengevaluasi tingkat kecemasan, catat respon verbal dan nonverbal :
klien tampak mencemaskan luka yang dialaminya, skala 5-6.
5.Memberi pujian atas usaha klien mengurangi rasa cemas : klien berdoa
sebelum dilakukan tindakan amputasi
1.Mengatur posisi yang nyaman untuk klien : posisi supinasi
2.Memberikan analgetik kepada klien sesuai terapi pemberian yaitu
ketorolak 1 ampul
3.Memberikan penjelasan kepada klien penyebab timbulnya nyeri : adanya
luka amputasi dan reaksi anestesi yang sudah habis.
4.Mengajarkan klien tentang tekhnik napas dalam mengurangi nyeri yaitu
dengan menarik napas melalui hidung , tahan 2-3 detik lalu hembuskan secara
perlahan melalui mulut.
1.Melakukan perawatan luka pada klien dengan tekhnik septik dan aseptik :
luka dianestesi, lalu dibersihkan dengan H2O2, bilas dengan NaCl sampai luka
bersih.
2.Memberikan injeksi ATS dan antibiotika, sesuai perogram pengobatan
yaitu 1 ampul
3.Menjelaskan pada klien pentingnya menjaga kebersihan luka yaitu untuk
mencegah terjadinya infeksi yang dapat memperparah kondisi luka.
4.Menjelaskan pada klien agar
memakan obat yang diberikan dan melakukan kontrol ke Rumah Sakit setelah obat
yang diberi habis.
|
Jam 12.20 WIB
Subjektif
-Klien mengatakan setelah mendapatkan penjelasan dari perawat cemasnya
berkurang
Objektif
-Klien mulai
tenang, ekspresi wajah tenang
-Klien mengerti
tentang alasan tindakan yang telah
dilakukan : jari telunjuk tidak bisa disambung lagi karena sudah hancur.
-Klien
mengangguk-anggukkan kepalanya saat mendengar penjelasan dari perawat
Analisa
Masalah cemas teratasi
Planning
Tindakan dihentikan
Subjektif
-Klien mengatakan nyeri lukanya sudah berkurang setelah disuntik
Objektif
-Klien nyaman dengan posisi supinasi
-Klien sudah
mendapatkan injeksi ketorolak 1 ampul
-Klien mengerti
penyebab timbulnya nyeri yaitu karena adanya luka amputasi damefek anestesi
yang sudah berkurang
-Klien dapat
mendemonstrasikan tekhnik napas dalam untuk mengurangi nyeri.
Analisa
Masalah nyeri
belum teratasi
Planning
Tindakan dihentikan, klien dianjurkan memakan obat yang diberikan bila
nyeri yang ada kuat sekali.
Subjektif
-Klien mengatakan akan mengikuti nasehat yang diberikan perawat untuk
menjaga kebersihan luka, makan obat dan melakukan kontrol bila obat habis.
Objektif
-Luka sudah dibersihkan, dijahit dan ditutup dengan kassa steril
-Luka bersih dan masih basah
-Klien sudah mendapatkan obat sesuai program pengobatan (injeksi dan
oral)
-Klien sudah dijelaskan tentang pentingnya menjaga kebersihan luka, memakan
obat yang diberikan serta kontrol bila obat habis
Analisa
Masalah risiko infeksi untuk sementara dapat dicegah/ tidak terjadi
Planning
-Klien diingatkan kembali menjaga kebersihan luka, makan obat dan
kontrol.
|
Evaluasi diagnostik
Pemeriksaan
|
Hasil
|
Nilai normal
|
Analisa
|
HB
Leucocit
Trombocyt
Hematokrit
|
15 gr%
7300/mm3
250.000/mm3
46%
|
12-14 gr%
5000-10.000/mm3
150.000-450.000
36-46%
|
Normal
Normal
Normal
Normal
|
Analisis : Hasil pemeriksaan darah klien : tidak
ditemukan adanya karena nilainya berada dalam batas normal.
LAPORAN ANALISA SINTESA
TINDAKAN
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
Klien resume 3
Nama Mahasiswa : Uci Ramadhani Tanggal :
23 Juli 2008
NPM : 0711464809 Ruangan : IGD
Nama psien : Ny.S
Umur : 16 tahun
Diagnosa medis : Fraktur terbuka
humerus dextra
1.
Pengkajian ABCD
Airway
Jalan napas paten
Breathing
Pernapasan spontan, frekuensi
18 x/m, irama teratur, tidak menggunakan otot pernapasan.
Circulation
Cyanosis dan diaporesis tidak
ada, mukosa bibir lembab, akral hangat, suhu 36,40C, turgor elastis,
nadi teraba jelas, frekuensi 80x/m, CRT < 3 detik. Klien tampak pucat,
konjunctiva tidak anemis.
Disability and drug
Kondisi klien lemah, tingkat
kesadaran compos mentis, klien gelisah dan meringis kesakitan pada area
fraktur. Klien mengalami fraktur terbuka humerus dextra, ukuran luka 2x1x1cm.
Sebelumnya klien tidak ada
menggunakan/ memakan obat-obatan.
Diagnosa keperawatan
Analisa data
1. -Data subjektif
Klien
mengatakan lengan kanannya terasa sakit sekali
-Data Objektif
Klien tampak gelisah, mengerang
kesakitan dan selalu memegang area
lengan yang mengalami fraktur.
Diagnosa keperawatan : Gangguan rasa
nyaman nyeri b/d terputusnya kontinuitas jaringan dan tulang.
2. - Data subjektif
Klien mengatakan cemas dengan
kondisi lengan kanannya, apakah bisa sembuh seperti sediakala.
-Data Objektif
Klien tampak cemas dan gelisah dan selalu
menanyakan kondisi lengan kanannya.
Diagnosa
keperawatan : Cemas b/d tindakan invasif yang dilakukan
3.- Data subjektif
Klien mengatakan
lengannya terasa sakit terutama bila digerakkan sehingga klien takut untuk
bergerak.
- Data objektif
Klien mengalami fraktur
terbuka humerus dextra.
Implementasi dan evaluasi
Tanggal
|
No dx
|
Implementasi
|
Evaluasi
|
23/7/08
Jam 10.15 WIB
|
1
2
3
|
1.Mengatur
posisi yang nyaman untuk klien : posisi supine
2.Memberikan
anestesi pada area luka dan fraktur sebelum dibersihkan untuk mencegah nyeri
3.Membersihkan
luka dengan tekhnik septik dan aseptik : dibersihkan dengan H2)2 lalu dibilas
dengan NaCl.
4.Membantu
pemasangan bidai/ spalk pada area fraktur untuk fiksasi/ mencegah terjadinya
dislokasi
5.Memberikan
ketorolak 1 ampul sesuai program pengobatan untuk mengurangi nyeri
1.Menjelaskan pada
klien tentang tindakan yang dilakukan yaitu menjahit luka dan memasang spalk
pada area fraktur
2.Mengajak
klien bercerita saat melakukan tindakan untuk mengalihkan perhatian klien
terhadap rasa nyeri
3.Menganjurkan
klien menanyakan hal-hal yang ingin diketahuinya : mencegah ketidaktahuan
yang dapat meningkatkan kecemasan klien
1.Mengatur
posisi yang nyaman untuk klien : posisi supine
2.Menjelaskan
pada klien tujuan immobilisasi : mencegah dislokasi dan untukfiksasi
3.Meminta
keluarga membantu memenuhi kebutuhan klien untuk sementara : memberi makan
dan minum serta membantu klien BAK
4.Memindahkan
klien dengan hati-hati terutama pada area fraktur untuk mencegah terjadinya
dislokasi saat klien dibawa untuk Rontgen.
|
Jam 12.30 WIB
Subjektif
-Klien mengatakan nyeri pada area luka dan fraktur berkurang
Objektif
-Klien tampak mulai tenang, sesekali tampak masih meringis kesakitan
-Klien nyaman dengan posisi supine
-Area luka pada fraktur sudah di hecting ( 2 buah) dan area fraktur sudah
dipasang spalk
-Klien sudah mendapatkan injeksi ketorolak1 ampul
Analisa
Masalah gangguan rasa nyaman nyeri belum teratasi, klien dipindahkan ke
ruang rawat
Planning
Tindakan dihentikan
Subjektif
-Klien mengatakan setelah mendapat penjelasan dari perawat rasa cemasnya
berkurang
Objektif
-Klien tampak mengangguk-anggukkan kepalanya saat diberi penjelasan
tentang kondisinya
-Klien tampak senang diajak berkomunikasi
-Klien aktif bertanya tentang kondisi luka dan fraktur dilengannya
Analisa
Masalah teratasi, klien dipndahkan ke ruang rawat
Planning
Tindakan dihentikan
Subjektif
-Klien mengatakan mengerti tentang tujuan immobilisasi yaitu untuk
mencegah terjadinya pergeseran pada tulang yang patah
Objektif
-Klien merasa nyamana dengan posisi supine
-Klien dapat menyebutkan tujuan immobilisasi
-Keluarga membantu dalam memenuhi kebutuhan klien
-Klien dipindahkan keruang rawat
Analisa
Masalah belum teratasi
Planning
Tindakan diteruskan di ruang rawat
|
Evaluasi diagnostik
-Pemeriksaan rontgen didapatkan terdapat fraktur
pada humerus dextra
-Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan
|
Hasil
|
Nilai normal
|
Analisa
|
HB
Leucocit
Trombocyt
Hematokrit
|
12 gr%
8200/mm3
250.000/mm3
36%
|
12-14 gr%
5000-10.000/mm3
150.000-450.000
36-46%
|
Normal
Normal
Normal
Normal
|
Analisis :
hasilpemeriksaan darah klien berada dalam batas normal.
LAPORAN ANALISA SINTESA
TINDAKAN
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
Klien resume 4
Nama Mahasiswa : Uci Ramadhani Tanggal :
24 Juli 2008
NPM : 0711464809 Ruangan : IGD
Nama psien : An.M
Umur : 7
tahun
Diagnosa medis : CKR
Pengkajian ABCD
Airway
Jalan napas paten
Breathing
Pernapasan spontan, frekuensi
28 x/m, irama teratur, tidak menggunakan otot pernapasan.
Circulation
Cyanosis dan diaporesis tidak
ada, mukosa bibir kering, akral dingin, suhu 36,60C, turgor elastis,
nadi cepat dan kuat, frekuensi 98x/m, CRT < 3 detik. Klien tampak pucat,
konjunctiva tidak anemis.
Disability and drug
Klien mengalami kecelakaan
lalu lintas, terdapat hematom dan luka
robek di baian temporal kiri, ukuran 2x1x1cm, kondisi klien lemah, tingkat
kesadaran compos mentis (E4 V5 M6), klien dianjurkan beristirahat.
Klien tidak ada menggunakan
obat-obatan sebelumnya.
Diagnosa keperawatan
Analisa data
1. -Data
subjektif
Klien mengatakan badannya terasa
lemah dan kepalanya terasa pusing dan klien tidak tidak begitu ingat dengan kejadian
yang dialaminya.
-Data
Objektif
Klien lebih banyak diam, tingkat kesadaran
compos mentis, pernapasan 28x/m, mual dan muntah tidak ada, nadi 98x/m.
Diagnosa keperawatan : Risiko perfusi
jaringan cerebral b/d kerusakan aliran darah otak
2.-Data Subjektif
Ibu Klien mengatakan kepala anaknya
bengkak dan terdapat luka robek pada kepala klien.
-Data Objektif
Terdapat hematom dan luka robek ukuran 2x1x1
pada bagian temporal sebelah kiri, kondisi luka kotor dan tertutup kain yang
dipenuhi darah.
Diagnosa
keperawatan : Risiko terjadi infeksi b/d luka robek dikepala
Implementasi dan evaluasi
Tanggal
|
No dx
|
Implementasi
|
Evaluasi
|
24/7/08
Jam 10.15 WIB
|
1
2
|
1.Mengatur
posisi klien yang dapat memfasilitasi drainase vena dari otak : posisi kepala
ditinggikan 300
2.Memberikan
oksigen 2l/m
3.Mengkaji
tingkat kesadaran klien : tingkat kesadaran compos mentis
4.Mengkaji
reflek kornea dan pupil serta gerakan mata klien dengan memberikan rangsangan
cahaya dan sensasi
5.Mengevaluasi
gerakan motorik dan sensorik klien : klien diminta menggerakkan seluruh
anggota tubuh sesuai dengan perintah perawat
6.Mengantar
klien melakukan pemeriksaan CT-Scan
1.Mengkaji
keadaan luka : kondisi luka sebelumnya kotor dan saat tiba di IGD luka sudah
dibersihkan.
2.Melakukan
perawatan luka pada area kepala dengan memperhatikan tekhnik septik dan
aseptik : luka dianestesi, dibersihkan dengan H2O2 lalu dibilas dengan NaCl
3.Membantu
melakukan anestesi lokal dan hecting dikepala
4.Menutup area
luka dengan kassa steril
5.Memberikan
injeksi ATS sesuai program pengobatan 1 ampul
6.Menganjurkan kepada
ibu klien dan klien selalu menjaga
kebersihan area luka dan melakukan kontrol ulang ke Rumah Sakit atau
Puskesmas (membuka jahitan dan melanjutkan pengobatan)
|
Subjektif
-Klien mengatakan kepalanya masih terasa pusing
Objektif
-Posisi klien berbaring dengan kepala ditinggikan 300
-Oksigen terpasang 2l/m
-Tingkat keadaran klien compos mentis
-Pupil dan kornea berekasi normal saat diberi rangsang cahaya.
-Uji Reflek dan motorik klien baik
-Hasil CT-Scan : klien mengalami cedera kepala ringan, tidak terjadi EDH
ataupun ICH
Analisa
Masalah risiko gangguan perfusi cerebral tidak terjadi
Planning
Tindakan dipertahankan sebagai upaya preventif, klien dianjurkan kembali
ke Rumah Sakit bila klien mengalami nyeri kepala hebat, muntah dan penurunan tingkat kesadaran.
Subjektif
-
Objektif
-Terdapat 3 buah jahitan pada
kepala klien
-Luka sudah dijahit, dibersihkan
dan ditutupi kassa steril
-Klien sudah mendapatkan injeksi ATS 1 ampul
-Klien menganggukkan kepalanya saat diberitahu agar tidak memegang area
luka
Analisa
Masalah risiko terjadinya infeksi untuk sementara tidak terjadi, klien
diperbolehkan pulang
Planning
Ibu klien diingatkan kembali untuk kontrol ulang ke Rumah Sakit atau Puskesmas.
|
Evaluasi diagnostik
-
Hasil
pemeriksaan CT-Scan : klien mengalami cedera kepala ringan, tidak terdapat
adanya fraktur, edema dan perdarahan di otak.
-
Pemeriksaan
laboratorium
Pemeriksaan
|
Hasil
|
Nilai normal
|
Analisa
|
HB
Leucocit
Trombocyt
Hematokrit
|
13 gr%
10.500/mm3
250.000/mm3
39%
|
12-14 gr%
5000-10.000/mm3
150.000-450.000
36-46%
|
Normal
Normal
Normal
Normal
|
Analisis : Hasil pemeriksaan diagnostik
dan labratorium klien beradadalam batas normal.
LAPORAN ANALISA SINTESA
TINDAKAN
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
Klien resume 5
Nama Mahasiswa : Uci Ramadhani Tanggal :
25 Juli 2008
NPM : 0711464809 Ruangan : IGD
Nama psien : An.A
Umur : 15 tahun
Diagnosa medis : Demam
Thipoid
Pengkajian ABCD
Airway
Jalan napas paten
Breathing
Pernapasan spontan, frekuensi
22 x/m, irama teratur, tidak menggunakan otot pernapasan.
Circulation
Cyanosis dan diaporesis tidak
ada, mukosa bibir kering, akral hangat, suhu 38,70C, turgor tidak
elastis, nadi teraba lemah dan cepat ,
frekuensi 88x/m, CRT < 3 detik. Klien tampak pucat, konjunctiva anemis.
Tekanan darah 90/70mmHg
Disability and drug
Kondisi klien lemah, tingkat
kesadaran compos mentis. Klien terbaring lemas ditempat tidur. Sebelumnya klien
sudah berobat dan makan obat dari ke Puskesmas tetapi demam klien tidak
berkurang juga (klien tidak tahu nama obat yang dimakan dan tidak membawanya
saat ke Rumah Sakit).
Data tambahan
Lidah klien kotor, klien mengeluh sakit kepala,
tidak mau makan dan minum, perasaan tidak enak diperut. Klien tidak mempunyai
riwayat alergi obat, sebelumnya klien makan obat yang didapat dari puskesmas
tetapi tidak membantu. Klien juga tidak mempunyai riwayat penyakit berat yang
membuatnya dirawat di Rumah Sakit.
Diagnosa keperawatan
Analisa data
1.Data subjektif
-Klien
mengatakan badannya terasa lemah sekali, tidak ada nafsu makan, minumpun tidak
mau, perutnya juga terasa tidak enak, tenggorokan terasa kering.
Data
Objektif
-Klien tampak lemah, lidah kotor, mukosa
bibir kering, turgor tidak elatis, nadi teraba lemah.
-Badan klien teraba hangat, suhu 38,70C.
Diagnosa keperawatan :
Kekurangan volume cairan b/d intake
cairan yang kurang dan peningkatan suhu
tubuh.
2.Data subjektif
-Klien mengatakan
badannya terasa dingin sekali dan minta untuk diselimuti, tenggorokan terasa
kering.
Data objektif
-Klien tampak
lemah dan terabring ditempat tidur, suhu 38,70C, mukosa bibir
kering, turgor kulit tidak elastis, lidah kotor.
Diagnosa keperawatan : hipertermi b/d proses inflammasi
Implementasi dan evaluasi
Tanggal
|
No dx
|
Implementasi
|
Evaluasi
|
25/7/08
Jam 10.15 WIB
|
1
2
|
1.Memonitor
tanda-tanda kekurangan cairan seperti : mukosa bibir kering, urine kurang,
turgor tidak elastis, bibir pecah-pecah
2.Memonitor
TTV terutama adanya peningkatan suhu
yang sekstrem
3.Memasang
infus cairan RL guyur utk kolf pertama dan selanjutnya 30 gtt/m
4.Menganjurkan
klien banyak minum untuk memenuhi kebutuhan cairan : klien hanya minum
sedikit (200 cc)
5.Mengobservasi
intake dan output cairan klien selama di IGD
: intake ± 500 cc (minum dan
IVFD), output (urine) ± 200cc
1.Memonitor
TTV terutama adanya peningkatan suhu
yang sekstrem
2.Memasang
infus cairan RL guyur utk kolf pertama dan selanjutnya 30 gtt/m
3.Memberikan
kompres air biasa kepada klien
4.Menganjurkan
klien menggunakan pakaian tipis dan menyerap keringat
5.Menganjurkan
klien banyak minum untuk memenuhi kebutuhan cairan : klien hanya minum
sedikit (200 cc)
6. Menjelaskan
kepada klien/keluarga pentingnya intake cairan yang cukup yaitu memenuhi
kebutuhan cairan klien dan dapat membantu menurunkan suhu.
|
Jam 12.00 WIB
Subjektif
-Klien mengatakan badannya masih terasa lemas dan lemah, nafsu makan
belum ada, minum mau sedikit-sedikit.
Objektif
-Klien tampak lemah, mukosa bibir kering, turgor tidak elastis, lidah
kotor, tenggorokan terasa kering.
-TTV TD 100/80mmHg, nadi 78x/m, suhu 380C
-Infus terpasang cairan RL kolf ke 2 = 30 gtt/m, jalan lancar.
-Status cairan selama di IGD: Intake cairan ± 800cc (minum 200 cc dan
IVFD 700cc), output cairan ± 200 cc)
Analisa
Masalah kekurangan cairan terpenuhi di IGD, klien dipindah keruang rawat.
Planning
Tindakan dilanjutkan diruangan untuk perbaikan dan mempertahankan volume
cairan klien
Subjektif
-Klien mengatakan badannya sudah terasa sedikit enak, rasa dinginnya
berkurang
Objektif
-Suhu klien masih tinggi 380C, akral teraba hangat
-Infus RL kolf ke2 = 30 gtt/m berjalan lancar.
-Klien dikompres dengan air hangat
-Klien memakai pakaian tipis dan menyerap keringat
-Minum klien masih sedikit 200 cc
-Klien/ keluarga tampakmenganguk-anggukkan kepala ssat diberi penjelasan
tentang pentingnya intake cairan yang adekuat yaitu untuk mempertahankan
volume cairan tubuh juga untuk membantu menurunkan suhu.
Analisa
Masalah hipertermi belum teratasi, klien dipindahkan keruang rawat.
Planning
Tindakan dihentikan, dilanjutkan di ruang rawat
|
Evaluasi diagnostik
Pemeriksaan
|
Hasil
|
Nilai normal
|
Analisa
|
HB
Leucocit
Trombocyt
Hematokrit
|
10,4 gr%
4600/mm3
150.000/mm3
30%
|
12-14 gr%
5000-10.000/mm3
150.000-450.000
36-46%
|
Rendah
Rendah
Normal
Rendah
|
Analisis : adanya ketidaknormalan pada Hb, leucocyt dan hematokrit, penanganan
selanjutnya diserahkan ke ruangan karena
di IGD sebatas mengobsevasi sesaat, klien dirawat di ruangan jadi diharapkan
penanganan selanjutnya diserahkan diruangan.
LAPORAN ANALISA SINTESA
TINDAKAN
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
Klien resume 6
Nama Mahasiswa : Uci Ramadhani Tanggal :
26 Juli 2008
NPM : 0711464809 Ruangan : IGD
Nama psien : Tn. AL
Umur : 69 tahun
Diagnosa medis : Hernia
scrotalis
Pengkajian ABCD
Airway
Jalan napas paten
Breathing
Pernapasan pontan, frekuensi
22 x/m, irama teratur, tidak menggunakan otot pernapasan.
Circulation
Cyanosis dan diaporesis tidak
ada, mukosa bibir lembab, akral hangat, suhu 36,60C, turgor tidak elastis,
nadi teratur dan kuat, frekuensi 90x/m, CRT < 3 detik. Klien tampak pucat,
konjunctiva anemis.
Disability and drug
Kondisi klien lemah, tingkat
kesadaran compos mentis, klien gelisah karena merasa kesakitan didaerah
simpisis.
Klien tidak ada
menggunakan/makan obat-obatan sebelumnya
Data tambahan
Terdapat benjolan sebesar telur ayam diarea
inguinalis sampai ke scrotum sebelah kiri. Bengkak baru terlihat tadi pagi
setelah klien terjatuh dari honda. Klien mengeluh nyeri pada daerah simpisis
dan area yang mengalami bengkak. Dari pemeriksaan yang dilakukan (colok dubur)
didapatkan klien mengalami hernia scrotalis dan diharuskan operasi cyto, tidak
ada ditemukan massa atau trauma lain. BAK lancar tidak ada keluhan. Sebelumnya
klien tidak pernah mempunyai keluhan yang sama dan tidak pernah menjalani
operasi.
Diagnosa keperawatan
Analisa data
1. -Data subjektif
Klien
mengatakan area yang bengkak terasa nyeri sekali dan meminta untuk segera
diobati karena sudah tidak tahan dengan nyeri tersebut
-Data
Objektif
-Klien didiagnosa mengalami hernia
scrotalis
-Klien tampak gelisah, meringis kesakitan,
nadi teraba cepat dan lemah, napas sedikit sesak (Nadi 90x/m, RR 22x/m).
Diagnosa
keperawatan : Gangguan rasa nyaman nyeri b/d proses
2. -Data subjektif
-Klien mengatakan
cemas dengan tindakan operasi yang akan dilakukan, dan selalu menanyakan apakah
tidak terjadi apa-apa dengannya nanti.
-Data
Objektif
-Terdapat benjolan sebesar telur ayam
didaerah inguinal sampai ke scrotum dan klien diharuskan menjalani operasi
cyto.
-Klien tampak cemas dan gelisah dan selalu
menanyakan tentang tindakan operasi yang akan dilakukan.
Diagnosa
keperawatan : Cemas b/d tindakan invasif yang akan dilakukan.
Implementasi dan evaluasi
Tanggal
|
No dx
|
Implementasi
|
Evaluasi
|
26/7/08
Jam 10.15 WIB
|
1
2
|
1.Memberikan
posisi yang nyaman kepada klien : klien nyaman dengan posisi berbaring
telentang/ supine
2.Mengkaji intensitas
dan skala nyeri klien : nyeri berterusan, skala 6-7, klien mengatakan nyeri
tersebut terasa sangat mengganggu sekali
3.Mengajarkan
klien tekhnik relaksasi mengurangi nyeri yaitu dengan tekhnik napas dalam
(menarik napas dalam melalui hidung, tahan 3-5 detik lalu dihembuskan
perlahan-lahan melalui mulut).
4.Memberikan
injeksi ketorolak 1 ampul untuk mengurangi nyeri
1.Mengkaji
tingkat kecemasan klien : tingkat kecemasan sedang (6-7), klien tampak
gelisah
2.Menjelaskan
kepada klien tentang tindakan operasi yang akan dilakukan : bila tidak
dioperasi akan menimbulkan komplikasi lanjut seperti gangguan perkemihan dan
pencernaan
4.Menjelaskan
kepada klien setiap melakukan tindakan : tujuan pemasangan infus (terapi
cairan dan obat-obatan) dan pemberian injeksi ketorolak (analgetik).
|
Jam 13.00 WIB
Subjektif
-Klien mengatakan masih merasakan nyeri didaerah yang bengkak, tetapi
bengkaknya sudah berkurang sejak disuntik.
Objektif
-Klien merasa nyeman dengan posisi supine
-Nyeri sudah berkurang setelah klien mnedapatkan injeksi ketorolak 1
ampul intensitas berterusan tetapi skalanya sudah menurun 4-5
-Klien dapat mendemonstrasikan tekhnik napas dalam untuk memngurangi
nyeridan dirasakan klien dapat membantu mengurangi nyeri
Analisa
Masalah teratasi
Planning
Tindakan dipertahankan sampai klien dibawa kekamar operasi.
Subjektif
-Klienmnegatakan cemas berkurang setelah dia mengerti tujuan dilakukan
tindakan operasi yang dilakukan
Objektif
-Kecemasan klien berkurang, terlihay dari sikapklien yang sudah tenang/
tidak gelisah
-Klien sudah dapat menerima tindakan yang dilakukan dan mau mengikuti
semua prosedur yang dilakukan terhadapnya
Analisa
Masalah cemas terhadap tindakan invasif yang akan dilakukan teratasi
Planning
Tindakan dipertahankan sambil terus memberikan support kepada klien
sampai klien diantar ke kamar operasi
|
Evaluasi diagnostik
Pemeriksaan
|
Hasil
|
Nilai normal
|
Analisa
|
HB
Leucocit
Trombocyt
Hematokrit
|
11 gr%
6300/mm3
247.000/mm3
33%
|
12-14 gr%
5000-10.000/mm3
150.000-450.000
36-46%
|
Rendah
Normal
Normal
Rendah
|
Analisis : Hasil pemeriksaan darah klien Hb dan Ht rendah sedangkan
leucocyt dan trombocyt berada dalam batas normal. Keluarga klien diminta
menyiapkan darah sebanyak 2 kantong.
LAPORAN ANALISA SINTESA
TINDAKAN
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
Klien resume 7
Nama Mahasiswa : Uci Ramadhani Tanggal :
28 Juli 2008
NPM : 0711464809 Ruangan : IGD
Nama psien :
Tn. R
Umur :
35 tahun
Diagnosa medis : Vulnus
laceratum + fraktur tertutup radius ulna dextra
Pengkajian ABCD
Airway
Jalan napas paten
Breathing
Pernapasan spontan, frekuensi
20 x/m, irama teratur, tidak menggunakan otot pernapasan.
Circulation
Cyanosis dan diaporesis tidak
ada, mukosa lembab, akral hangat, suhu 36,50C, turgor elastis, nadi
teraba jelas, frekuensi 74x/m, CRT < 3 detik. Klien tampak pucat,
konjunctiva tidak anemis. Tekanan darah 110/80 mmHg.
Disability and drug
Kondisi klien baik, tingkat kesadaran
compos mentis. Klien tidak dapat menggerakkan tangan kanannya karena terasa
nyeri.
Sebelumnya kilen tidak ada
menggunakan/ memakan obat-obatan.
Data tambahan
Klien mengalami kecelakaan
lalu lintas honda dengan honda yang menyebabkan klien mengalami patah tulang
radius ulna dan luka robek di daerah pelipis kanan ukuran 2x1x1, juga terdapat
luka lecet di daerah lutut dan siku kanan.
Diagnosa keperawatan
Analisa data
1.Data
subjektif
Klien mengatakan
tangan kanannya terasa nyeri, begitu juga didaerah pelipis kanan yang robek.
Data Objektif
-Klien tampak gelisah, meringis kesakitan,
-Terdapat luka robek pada pelipis kanan
dan farktur pada lengan kanan.
Diagnosa
keperawatan : Gangguan
rasa nyaman nyeri b/d terputusnya
kontinuitas jaringan
2. Data
subjektif
-
Data objektif
-Luka tampak kotor
Diagnosa
keperawatan :
3.-Data
subjektif : --
-Data objektif
Jari telunjuk tangan kanan terpaksa harus
diamputasi karena putus terkena mesin diesel. Jumlah jahitan dalam 2 buah dan
luar 5 buah. Kondisi luka bersih.
Diagnosa keperawatan : Risiko infeksi b/d
tindakan invasif yang dilakukan.
Implementasi dan evaluasi
Tanggal
|
No dx
|
Implementasi
|
Evaluasi
|
22/7/08
Jam 10.15 WIB
|
1
2
3
|
1.Menjelaskan pada klien secara sederhana tentang tindakan amputasi yang
akan dilakukan : jari telunjuk klien sudah hancur sehingga tidak bisa
disambung lagi
2.Membantu pelaksanaan tindakan
amputasi pada jari telunjuk kanan klien
3.Menganjurkan klien menanyakan bila ada hal yang ingin diketahuinya.
4.Mengevaluasi tingkat kecemasan, catat respon verbal dan nonverbal :
klien tampak mencemaskan luka yang dialaminya, skala 5-6.
5.Memberi pujian atas usaha klien mengurangi rasa cemas : klien berdoa
sebelum dilakukan tindakan amputasi
1.Mengatur posisi yang nyaman untuk klien : posisi supinasi
2.Memberikan analgetik kepada klien sesuai terapi pemberian yaitu
ketorolak 1 ampul
3.Memberikan penjelasan kepada klien penyebab timbulnya nyeri : adanya
luka amputasi dan reaksi anestesi yang sudah habis.
4.Mengajarkan klien tentang tekhnik napas dalam mengurangi nyeri yaitu
dengan menarik napas melalui hidung , tahan 2-3 detik lalu hembuskan secara
perlahan melalui mulut.
1.Melakukan perawatan luka pada klien dengan tekhnik septik dan aseptik :
luka dianestesi, lalu dibersihkan dengan H2O2, bilas dengan NaCl sampai luka
bersih.
2.Memberikan injeksi ATS dan antibiotika, sesuai perogram pengobatan
yaitu 1 ampul
3.Menjelaskan pada klien pentingnya menjaga kebersihan luka yaitu untuk
mencegah terjadinya infeksi yang dapat memperparah kondisi luka.
4.Menjelaskan pada klien agar
memakan obat yang diberikan dan melakukan kontrol ke Rumah Sakit setelah obat
yang diberi habis.
|
Jam 12.20 WIB
Subjektif
-Klien mengatakan setelah mendapatkan penjelasan dari perawat cemasnya
berkurang
Objektif
-Klien mulai
tenang, ekspresi wajah tenang
-Klien mengerti
tentang alasan tindakan yang telah
dilakukan : jari telunjuk tidak bisa disambung lagi karena sudah hancur.
-Klien
mengangguk-anggukkan kepalanya saat mendengar penjelasan dari perawat
Analisa
Masalah cemas teratasi
Planning
Tindakan dihentikan
Subjektif
-Klien mengatakan nyeri lukanya sudah berkurang setelah disuntik
Objektif
-Klien nyaman dengan posisi supinasi
-Klien sudah
mendapatkan injeksi ketorolak 1 ampul
-Klien mengerti
penyebab timbulnya nyeri yaitu karena adanya luka amputasi damefek anestesi
yang sudah berkurang
-Klien dapat
mendemonstrasikan tekhnik napas dalam untuk mengurangi nyeri.
Analisa
Masalah nyeri
belum teratasi
Planning
Tindakan dihentikan, klien dianjurkan memakan obat yang diberikan bila
nyeri yang ada kuat sekali.
Subjektif
-Klien mengatakan akan mengikuti nasehat yang diberikan perawat untuk
menjaga kebersihan luka, makan obat dan melakukan kontrol bila obat habis.
Objektif
-Luka sudah dibersihkan, dijahit dan ditutup dengan kassa steril
-Luka bersih dan masih basah
-Klien sudah mendapatkan obat sesuai program pengobatan (injeksi dan oral)
-Klien sudah dijelaskan tentang pentingnya menjaga kebersihan luka,
memakan obat yang diberikan serta kontrol bila obat habis
Analisa
Masalah risiko infeksi untuk sementara dapat dicegah/ tidak terjadi
Planning
-Klien diingatkan kembali menjaga kebersihan luka, makan obat dan
kontrol.
|
Evaluasi diagnostik
Pemeriksaan
|
Hasil
|
Nilai normal
|
Analisa
|
HB
Leucocit
Trombocyt
Hematokrit
|
15 gr%
7300/mm3
250.000/mm3
46%
|
12-14 gr%
5000-10.000/mm3
150.000-450.000
36-46%
|
Normal
Normal
Normal
Normal
|
Analisis : Hasil pemeriksaan darah klien : tidak
ditemukan adanya karena nilainya berada dalam batas normal.
thanks banget artikelnya,.,.,
BalasHapusngebantu bangettt,.,... ^_^